Minggu, 06 Juli 2014

Pengantar Akuntansi



§  Pengertian Akuntansi
1.      Menurut American Accounting Association adalah proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas serta tegas bagi pihak yang menggunakan informasi tersebut.
2.      Menurut Suwarjono (2002) akuntansi dapat pula didefinisikan sebagai seni pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan pelaporan transaksi yang bersifat keuangan yang terjadi dalam suatu perusahaan. maksud dari akuntansi sebagai seni adalah untuk menunjukkan bahwa akuntansi bukan merupakan ilmu pengetahuan eksakta, karena dalam proses penalaran dan perancangan akuntansi banyak terlibat unsur pertimbangan.
§  Pemakai Informasi Akuntansi
Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi akuntansi adalah :
a.       Investor
Investor adalah orang-orang atau lembaga yang akan menanamkan modalnya dalam suatu perusahaan. Informasi laporan keuangan dibutuhkan untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan, atau menjual investasi di perusahaan tertentu.
b.      Karyawan
Karyawan adalah orang yang bekerja dalam perusahaan dan memperoleh imbalan jasa dari perusahaan. Informasi laporan keuangan dibutuhkan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun, dan kesempatan kerja.
c.       Kreditor
Kreditor adalah orang atau perusahaan yang memberikan pinjaman dana kepada perusahaan untuk berbagai keperluan usaha. Informasi laporan keuangan dibutuhkan untuk memutuskan apakah jumlah pinjaman yang diberikan akan dibayar oleh perusahaan pada saat tanggal jatuh tempo.
d.      Pemasok
Pemasok adalah orang atau perusahaan yang menjual berbagai barang kepada perusahaan. untuk meningkatkan omset, pemasok biasanya menjual secara kredit, dengan begitu dibutuhkan informasi laporan keuangan untuk mengetahui apakah perusahaan tersebut mampu membayar kredit yang diberikan.
e.       Pemerintah
Pemerintah adalah lembaga yang memiliki kewenangan untuk membuat peraturan usaha dan hal-hal yang terkait dengannya. Informasi laporan keuangan dibutuhkan untk menentukan jumlah pajak suatu perusahaan.
f.       Masyarakat
Masyarakat adalah orang yang mendapat dampak dari keberadaan perusahaan. informasi laporan keuangan dibutuhkan untuk mengetahui kecenderungan dan perkembangan kemakmuran perusahaan serta segala aktivitasnya.
§  Konsep – Konsep Penyusunan Laporan Keuangan
Konsep laporan keuangan harus digunakan untuk menjamin adanya keseragaman penyajian dalam interpretasi atas laporan keuangan untuk pihak eksternal manajemen.
1.      Konsep Entitas Usaha (Business Entity Principle)
Konsep ini menghendaki pemisahan secara tegas antara perusahaan dengan pemilik
2.      Kosep Kelangsungan Usaha (Continuity Principle)
Konsep ini menghendaki bahwa perusahaan didirikan untuk jangka waktu tak terbatas
3.      Konsep Dasar Keuangan (Monetary Principle)
Konsep ini menghendaki agar penyusunan laporan keuangan menggunakan kesatuan unit laporan agar ada kesatuan pemahaman bagi pembaca laporan keuangan.
4.      Konsep Realisasi Penghasilan (Revenue Realization Principle)
Konsep ini menghendaki realisasi penghasilan adalah ketika adanya penjualan atau penyerahan jasa, bukan saat pembayaran.
5.      Konsep Harga Pokok (Cost Principle)
Konsep ini menghendaki pengukuran aset sebesar nilai perolehan awal dan pengakuan kewajiban sebesar nilai yang harus dibayar ketika jatuh tempo.
6.      Konsep Menandingkan antara Penghasilan dan Biaya (Matching Principle)
Konsep ini menghendaki adanya ketetapan dalam menandingkan penghasilan satu periode buku dengan biaya untuk memperoleh penghasilan tersebut. Jadi penghasilan dan biaya yang ditandingkan harus sama dalam satu periode buku.
7.      Konsep Tidak Memihak/Objektivitas (Objectivity Principle)
Konsep ini menghendaki semua pos harus didukung dengan bukti yang objektif.
8.      Konsep Konsistensi (Consistency Principle)
Konsep ini menghendaki ketetapan penggunaan metode dari satu periode ke periode berikutnya harus sama, jika terjadi perubahan harus dijelaskan pengaruhnya.
9.      Konsep Pengungkapan (Declosure Principle)
Konsep ini menghendaki agar laporan keuangan mencakup informasi yang diperlukan secara terbuka.
10.  Konsep Materialitas (Materiality Principle)
Konsep ini menghendaki hal-hal yang material (dipandang berbobot) baik jumlah maupun keadaanya memerlukan penjelasan yang memedai.
11.  Konsep Hati-hati (Conservatism Principle)
Konsep ini menghendaki kecenderungan minimalisasi pencatuman modal, yaitu dengan menetapkan bahwa laba/penghasilan tidak bisa diakui sebelum direalisasi, sedangkan rugi/kewajiban harus diakui begitu bisa diperkirakan.
§  Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
Agar laporan keuangan bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan, ada beberapa standar kualitas yang harus dipenuhi, yaitu :
1.      Dapat Dipahami
2.    Relevan (dapat memenuhi kebutuhan pemakai dan membantu pemakai mengevaluasi peristiwa masa lalu serta masa yang akan datang)
3.      Keandalan/Reabilitas (harus diuji kebenarannya oleh seorang yang independen)
4. Dapat Dibandingkan/Komparabilitas (dapat dibandingkan antarperiode, sehingga dapat mengidentifikasi posisi dan kinerja keuangan)
5.      Netral (tidak boleh berpihak pada salah satu pengguna laporan keuangan tersebut)
6.      Tepat Waktu
7.      Lengkap
§  Laporan Keuangan dan Unsur – unsurnya
1.      Laporan Laba Rugi (Income Statement)
Laporan L/R adalah laporan yang menunjukkan perusahaan atau entitas bisnis dalam menghasilkan keuntungan pada suatu periode waktu tertentu, misalnya 1 bulan/ 1 tahun. Dalam laporan L/R tercantum akun nominal (akun pendapatan & beban). Pendapatan adalah kenaikkan kekayaan perusahaan akibat penjualan produk atau jasa dalam rangka menjalankan kegiatan perusahaan. Beban adalah pengorbanan ekonomis yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh barang/jasa yang digunakan dalam usaha perusahaan dan bermanfaat pada suatu periode tertentu.
2.      Laporan Ekuitas Pemilik (Statement of Owner’s  Equity)
Laporan Ekuitas Pemilik adalah laporan yang menunjukkan perubahan ekuitas pemilik selama periode waktu tertentu, yang terdiri dari :
-    Modal/ekuitas : aset yang ditanamkan pemilik perusahaan ke dalam perusahaan yang dimilikinya.
-          Laba : selisih antara pendapatan dan beban, di mana beban lebih kecil dari pendapatan/
-          Rugi : selisih antara pendapatan dan beban, di mana beban lebih besar dari pendapatan/
-          Prive : pengambilan uang atau barang perusahaan untuk kepentingan pemilik perusahaan.
3.      Neraca (Balance Sheet)
Neraca adalah laporan keuangan yang menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Neraca menyajikan akun rill (aset, kewajiban, dan ekuitas). Aset adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan pada suatu periode. Kewajiban adalah klaim atau hak dari pihak ketiga (kreditor) atas aset perusahaan atau kewajiban perusahaan kepada pihak ketiga. Ekuitas adalah klaim perusahaan terhadap pemilik perusahaan (investor) atau harta kekayaan yang ditanamkan oleh pemilik pada perusahaan yang dimilikinya.
4.      Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow)
Laporan arus kas adalah laporan yang menggambarkan arus kas masuk dan arus kas keluar dalam suatu periode. Terkait dengan laporan arus kas, aktivitas perusahaan terbagi menjadi 3, yaitu :
-        Aktivitas Operasi adalah berbagai aktivitas yang berkaitan dengan upaya perusahaan untuk menghasilkan produk dan semua upaya untuk menjual produk tersebut. Seperti; penjualan produk, penerimaan piutang, pendapatan dari sumber luar usaha, pembelian barang dagang, dan pembayaran beban.
-   Aktivitas Investasi adalah berbagai aktivitas yang berkaitan dengan pembelian dan penjualan aset perusahaan yang dapat menjadi sumber pendapatan. Seperti; pembelian dan penjualan gedung, tanah, mesin, kendaraan, pembelian obligasi /saham, dsb.
-  Aktivitas  Pembiayaan adalah semua aktivitas yang berkaitan dengan upaya untuk mendukung operasi perusahaan dengan menyediakan kebutuhan dana dari berbagai sumber. Seperti : penerbitan obligasi, penerbitan saham baru, pembayaran dividen, dan pelunasan utang (utang jangka panjang).
5.      Catatan atas Laporan Keuangan (Notes to Financial Statement)
§  Jenis dan Bentuk Perusahaan
Perusahaan digolongkan menjadi tiga jenis usaha utama yaitu :
-          Perusahaan Jasa
Perusahaan jasa adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang penyediaan berbagai pelayanan yang memberi kemudahan, kenyamanan, atau kenikmatan kepada masyarakat yang memerlukan.
-          Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang pembelian dan penjualan produk tanpa mengolah atau mengubah sifat produk bersangkutan.
-          Perusahaan Industri
Perusahaan industri adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan bahan baku yang menghasilkan produk jadi melalui proses produksi.
            Berdasarkan bentuknya, perusahaan digolongkan menjadi :
-          Perusahaan Perorangan
Perusahaan perorangan adalah perusahaan yang dimiliki dan dijalankan oleh satu orang dengan tanggung jawab penuh atas segala resiko perusahaan.
-          Persekutuan – Persekutuan
Perusahaan persekutuan adalah perusahaan yang dimiliki oleh dua orang atau lebih, yang bersepakat untuk bekerja sama menjalankan usaha dan membagi keuntungan atas dasar perjanjian yang telah disepakati. Kerjasama tersebut dinamakan partnership. Perusahaan persekutuan terbagi menjadi :
1.   Persekutuan firma adalah persekutuan yang didirikan untuk menjalankan perusahaan di bawah satu nama bersama. Setiap anggota memiliki kedudukan yang sama dan bertanggung jawab penuh kepada pihak ketiga. Keuntungan dan kerugian yang diperoleh menjadi hak semua sekutu.
2.  Persekutuan komanditer atau C.V. (Comanditaire Vennootschap) adalah persekutuan dengan seorang atau beberapa orang sekutunya mempunyai tanggung jawab penuh terhadap pihak ketiga (sekutu pengelola/sekutu aktif), sementara seorang atau beberapa orang yang lain mempunyai tanggung jawab terbatas, sebesar jumlah rupiah yang disetor ke persekutuan (sekutu pasif). Sekutu pasif berhak memperoleh laba dan ikut pula menanggung resiko atau tanggung jawab atas kerugian yang terjadi, terbatas pada modal yg disetornya.
-          Perseroan Terbatas
Perseroan terbatas adalah persekutuan berbadan hukum dengang tanggung jawab pemilik terbatas pada modal yang disetornya. Pemilikan disajikan dalam bentuk saham, yang merupakan tanda bukti penyetoran modal ke perseroan. Besarnya kepemilikan sebanding dengan persentase kepemilikan saham.
§  Siklus Akuntansi
Siklus akuntansi merupakan serangkaian kegiatan akuntansi yang dilakukan secara sistematis, dimulai dari pencatatan akuntansi sampai dengan penutupan pembukuan. Secara rinci, kegiatan yang membentuk siklus akuntansi dapat diuraikan sebagai berikut :

a.       Menganalisis transaksi perusahaan dan menyiapkan bukti pembukuan
b.      Mencatat akun ke buku jurnal
c.       Memposting akun ke buku besar
d.      Menyusun neraca saldo
e.       Membuat jurnal penyesuaian (jika ada)
f.       Menyusun neraca lajur/kertas kerja (jika diperlukan)
g.      Menyusun laporan keuangan (Lap. L/R → Lap. Perub Ekuitas → Lap. Neraca)
h.      Membuat jurnal penutup dan neraca saldo penutup
i.        Membuat jurnal penyesuaian kembali (jurnal pembalik)
§  Persamaan Dasar Akuntansi
Persamaan dasar akuntansi adalah keseimbangan antara jumlah aset dan jumlah kewajiban serta jumlah ekuitas. Berikut rumus persamaan dasar akuntansi :
ASET = kewajiban + ekuitas
KEWAJIBAN = aset – ekuitas
EKUITAS = aset – kewajiban
§  Konsep Perlakuan Akuntansi
1.    Pengakuan, adalah sebuah proses penetapan terpenuhinya kriteria pencatatan suatu kejadian atau peristiwa dalam catatan akuntansi.
2.    Pengukuran, adalah sebuah proses penempatan nilai uang demi mengakui dan memasukkan setiap pos pada laporan keuangan. Transaksi yang menggunakan mata uang asing harus dikonversi terlebih dahulu dalam mata uang Rupiah.
3.   Pencatatan, adalah sebuah proses analisis atas suatu transaksi atau peristiwa keuangan yang terjadi dalam entitas dengan cara menempatkan transaksi di sisi debet dan sisi kredit.
4.  Penyajian, adalah sebuah proses penempatan suatu akun secara terstruktur pada laporan keuangan. Misalnya aset diletakkan pada neraca, pendapatan pada Lap L/R.
5.  Pengungkapan, adalah sebuah proses penjelasan secara naratif atau rincian menyangkut angka-angka yang tertera dalam laporan neraca, laporan laba/rugi, dan laporan arus kas. Penjelasan naratif terletak pada CaLK (catatan atas lap keuangan). Selain itu juga mencakup informasi tentang kebijakan akuntansi yang digunakan.
§  Basis Akuntansi
Basis akuntansi adalah himpunan dari standar akuntansi yang menetapkan kapan dampak keuangan dari transaksi harus diakui untuk tujuan pelaporan keuangan yang berhubungan dengan kapan pengukuran dilakukan, terbagi menjadi dua yaitu :
-          Basis Kas (Cash Bases)
Basis kas berarti mengakui dan mencatat transaksi keuangan pada saat kas diterima atau dibayarkan. Basis kas mendasarkan konsepnya pada dua pilar yaitu : pertama, pengakuan pendapatan (pada saat perusahaan menerima pembayaran secara tunai) dan kedua, pengakuan beban (pada saat sudah dilakukan pembayaran secara tunai). Basis kas tidak mengakui pendapatan yang masih harus diterima & beban yang akan dibayar.
-          Basis Akrual (Acrual Bases)
Basis akrual berarti mengakui dan mencatat transaksi atau kejadian keuangan pada saat terjadi atau saat perolehan. Basis akrual mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi, yaitu ketika transkasi dan peristiwa itu terjadi tanpa memperhatikan saat kas taua setara kas diterima atau dibayar.
§  Penutupan Pembukuan, Jurnal Pembalik, dan Jurnal Koreksi
1.      Jurnal Penutup
Jurnal penutup adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi dengan maksud untuk memindahkan saldo akun nominal atau akun sementara (pendapatan, laba, beban, rugi, serta setoran atau prive) ke akun Modal, sehingga saldo akun Modal menunjukkan saldo akhir yang sesuai dengan apa yang tercantum dalam neraca akhir. Tujuan jurnal penutup adalah memisahkan pendapatan dan biaya tahun tertentu dengan tahun berikutnya. Langkah – langkah jurnal penutup :
-          Menutup semua akun pendapatan, dengan mendebet akun pendapatan dan mengkredit akun ikhtisar laba rugi.
-       Menutup semua akun beban, dengan mendebet akun ikhtisar laba rugi dan mengkredit beban.
-    Menutup akun ikhtisar laba rugi, dengan mendebet akun ikhtisar laba rugi dan mengkredit akun modal pemilik/laba ditahan sebesar selisih antara pendapatan & beban.
-      Menutup akun prive/deviden, dengan mendebet akun modal atau laba ditahan dan mengkredit akun prive/deviden.
2.      Jurnal Pembalik
Jurnal Pembalik adalah jurnal yang dibuat pada awal periode akuntansi untuk membalik jurnal penyesuaian tertentu. Jurnal ini tidak harus dibuat dalam siklus akun.
3.      Jurnal Koreksi
Jurnal Koreksi adalah dibuat dengan tujuan untuk mengoreksi kesalahan yang ditemukan selama periode pembukuan, sehingga akun-akun dan saldo yang keliru dapat dikoreksi. Kesalahan yang sering muncul adalah
-  Kesalahan ditemukan sebelum ayat jurnal dibukukan ke buku besar, maka perbaikannya cukup mencoret data yang salah dan mencantumkan data yang benar di atasnya.
-   Kesalahan ditemukan setelah ayat jurnal dibukukan ke buku besar, maka dibetulkan dengan jurnal pembalik, yaitu dengan membalik ayat jurnal yang salah atau membuat ayat jurnal yang benar.
§  Jurnal Khusus dan Buku Besar Pembantu
1.      Jurnal Khusus
Jurnal khusus adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi tertentu. Jurnal khusus akan lebih digunakan apabila jumlah transaksi yang terjadi jumlahnya relatif cukup banyak, sehingga akan lebih efisien menggunakan jurnal khusus dibanding dengan menggunakan jurnal umum, begitu juga saat melakukan pemindahan ke buku besar, dengan menggunakan jurnal khusus pemindahan bisa dilakukan sekaligus selama satu periode. Macam – macam jurnal khusus :
-      Buku penerimaan kas (cash receipt journal), investasi/ penanaman modal berupa uang tunai, hasil penjualan barang secara tunai, hasil pendapatan lain-lain secara tunai.
-         Buku pengeluaran kas (cash payment journal), pengambilan prive pembayaran deviden, pembelian barang secara tunai, pembayaran kewajiban, pembayaran macam-macam biaya.
-          Buku penjualan (sales journal)
-          Buku pembelian (purchase journal)
Selain itu buku besar memorial tetap digunakan untuk mencatat beberapa transaksi yang tidak bisa dicatat pada jurnal khusus di atas, yaitu adanya retur penjualan dan retur pembelian secara kredit, adanya penerimaan dan penyerahan promes, dan digunakan untuk membuat ayat jurnal penyesuaian, penutup, dan pembalik. dll
2.      Buku Besar Pembantu
Pada dasarnya sama dengan buku besar, buku besar pembantu adalah buku besar yang digunakan untuk mencatat secara terperinci tentang informasi yang terdapat di buku besar. Jadi, akun buku besar berfungsi sebagai akun control sedang akun dalam buku besar pembantu merupakan rincian dari akun buku besar tertenti. Macam-macam buku besar pembantu :
-     Buku besar pembantu piutang, digunakan untuk mencatat transaksi piutang kepada masing-masing debit/pelanggan. Banyaknya buku besar pembantu piutang sesuai dengan banyaknya debitur yang ada.
-          Buku besar pembantu utang, diguanakn untuk mencatat transaksi utang secara terperinci kepada masing-masing kreditur. Banyaknya buku besar pembantu utang sesuai dengan banyaknya kreditur yang ada.
Sumber : Pura, Rahma. Pengantar Akuntansi 1 Pendekatan Siklus Akuntansi. Penerbit Erlangga.