§ Pengertian
Akuntansi
1. Menurut
American Accounting Association
adalah proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi
untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas serta tegas bagi
pihak yang menggunakan informasi tersebut.
2. Menurut
Suwarjono (2002) akuntansi dapat pula didefinisikan sebagai seni pencatatan,
penggolongan, peringkasan, dan pelaporan transaksi yang bersifat keuangan yang
terjadi dalam suatu perusahaan. maksud dari akuntansi sebagai seni adalah untuk
menunjukkan bahwa akuntansi bukan merupakan ilmu pengetahuan eksakta, karena
dalam proses penalaran dan perancangan akuntansi banyak terlibat unsur
pertimbangan.
§ Pemakai
Informasi Akuntansi
Pihak-pihak
yang berkepentingan terhadap informasi akuntansi adalah :
a. Investor
Investor adalah
orang-orang atau lembaga yang akan menanamkan modalnya dalam suatu perusahaan.
Informasi laporan keuangan dibutuhkan untuk membantu menentukan apakah harus
membeli, menahan, atau menjual investasi di perusahaan tertentu.
b. Karyawan
Karyawan adalah orang
yang bekerja dalam perusahaan dan memperoleh imbalan jasa dari perusahaan. Informasi
laporan keuangan dibutuhkan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan
balas jasa, manfaat pensiun, dan kesempatan kerja.
c. Kreditor
Kreditor adalah orang
atau perusahaan yang memberikan pinjaman dana kepada perusahaan untuk berbagai
keperluan usaha. Informasi laporan keuangan dibutuhkan untuk memutuskan apakah
jumlah pinjaman yang diberikan akan dibayar oleh perusahaan pada saat tanggal
jatuh tempo.
d. Pemasok
Pemasok adalah orang
atau perusahaan yang menjual berbagai barang kepada perusahaan. untuk
meningkatkan omset, pemasok biasanya menjual secara kredit, dengan begitu
dibutuhkan informasi laporan keuangan untuk mengetahui apakah perusahaan
tersebut mampu membayar kredit yang diberikan.
e. Pemerintah
Pemerintah adalah
lembaga yang memiliki kewenangan untuk membuat peraturan usaha dan hal-hal yang
terkait dengannya. Informasi laporan keuangan dibutuhkan untk menentukan jumlah
pajak suatu perusahaan.
f. Masyarakat
Masyarakat adalah orang
yang mendapat dampak dari keberadaan perusahaan. informasi laporan keuangan
dibutuhkan untuk mengetahui kecenderungan dan perkembangan kemakmuran
perusahaan serta segala aktivitasnya.
§ Konsep
– Konsep Penyusunan Laporan Keuangan
Konsep
laporan keuangan harus digunakan untuk menjamin adanya keseragaman penyajian
dalam interpretasi atas laporan keuangan untuk pihak eksternal manajemen.
1. Konsep
Entitas Usaha (Business Entity Principle)
Konsep ini menghendaki
pemisahan secara tegas antara perusahaan dengan pemilik
2. Kosep
Kelangsungan Usaha (Continuity Principle)
Konsep ini menghendaki
bahwa perusahaan didirikan untuk jangka waktu tak terbatas
3. Konsep
Dasar Keuangan (Monetary Principle)
Konsep ini menghendaki
agar penyusunan laporan keuangan menggunakan kesatuan unit laporan agar ada
kesatuan pemahaman bagi pembaca laporan keuangan.
4. Konsep
Realisasi Penghasilan (Revenue
Realization Principle)
Konsep ini menghendaki
realisasi penghasilan adalah ketika adanya penjualan atau penyerahan jasa,
bukan saat pembayaran.
5. Konsep
Harga Pokok (Cost Principle)
Konsep ini menghendaki
pengukuran aset sebesar nilai perolehan awal dan pengakuan kewajiban sebesar
nilai yang harus dibayar ketika jatuh tempo.
6. Konsep
Menandingkan antara Penghasilan dan Biaya (Matching
Principle)
Konsep ini menghendaki
adanya ketetapan dalam menandingkan penghasilan satu periode buku dengan biaya
untuk memperoleh penghasilan tersebut. Jadi penghasilan dan biaya yang
ditandingkan harus sama dalam satu periode buku.
7. Konsep
Tidak Memihak/Objektivitas (Objectivity
Principle)
Konsep ini menghendaki
semua pos harus didukung dengan bukti yang objektif.
8. Konsep
Konsistensi (Consistency Principle)
Konsep ini menghendaki
ketetapan penggunaan metode dari satu periode ke periode berikutnya harus sama,
jika terjadi perubahan harus dijelaskan pengaruhnya.
9. Konsep
Pengungkapan (Declosure Principle)
Konsep ini menghendaki
agar laporan keuangan mencakup informasi yang diperlukan secara terbuka.
10. Konsep
Materialitas (Materiality Principle)
Konsep ini menghendaki
hal-hal yang material (dipandang berbobot) baik jumlah maupun keadaanya
memerlukan penjelasan yang memedai.
11. Konsep
Hati-hati (Conservatism Principle)
Konsep ini menghendaki
kecenderungan minimalisasi pencatuman modal, yaitu dengan menetapkan bahwa laba/penghasilan tidak bisa diakui
sebelum direalisasi, sedangkan rugi/kewajiban
harus diakui begitu bisa diperkirakan.
§ Karakteristik
Kualitatif Laporan Keuangan
Agar
laporan keuangan bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan, ada beberapa
standar kualitas yang harus dipenuhi, yaitu :
1. Dapat
Dipahami
2. Relevan
(dapat memenuhi kebutuhan pemakai dan membantu pemakai mengevaluasi peristiwa
masa lalu serta masa yang akan datang)
3. Keandalan/Reabilitas
(harus diuji kebenarannya oleh seorang yang independen)
4. Dapat
Dibandingkan/Komparabilitas (dapat dibandingkan antarperiode, sehingga dapat
mengidentifikasi posisi dan kinerja keuangan)
5. Netral
(tidak boleh berpihak pada salah satu pengguna laporan keuangan tersebut)
6. Tepat
Waktu
7. Lengkap
§ Laporan
Keuangan dan Unsur – unsurnya
1. Laporan
Laba Rugi (Income Statement)
Laporan
L/R adalah
laporan yang menunjukkan perusahaan atau entitas bisnis dalam menghasilkan
keuntungan pada suatu periode waktu tertentu, misalnya 1 bulan/ 1 tahun. Dalam
laporan L/R tercantum akun nominal (akun
pendapatan & beban). Pendapatan adalah
kenaikkan kekayaan perusahaan akibat penjualan produk atau jasa dalam rangka
menjalankan kegiatan perusahaan. Beban adalah
pengorbanan ekonomis yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh barang/jasa
yang digunakan dalam usaha perusahaan dan bermanfaat pada suatu periode
tertentu.
2. Laporan
Ekuitas Pemilik (Statement of
Owner’s Equity)
Laporan
Ekuitas Pemilik adalah laporan yang menunjukkan
perubahan ekuitas pemilik selama periode waktu tertentu, yang terdiri dari :
- Modal/ekuitas
:
aset yang ditanamkan pemilik perusahaan ke dalam perusahaan yang dimilikinya.
-
Laba
:
selisih antara pendapatan dan beban, di mana beban lebih kecil dari pendapatan/
-
Rugi
:
selisih antara pendapatan dan beban, di mana beban lebih besar dari pendapatan/
-
Prive
:
pengambilan uang atau barang perusahaan untuk kepentingan pemilik perusahaan.
3. Neraca
(Balance Sheet)
Neraca
adalah
laporan keuangan yang menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan pada
tanggal tertentu. Neraca menyajikan akun rill
(aset, kewajiban, dan ekuitas). Aset
adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan pada suatu periode. Kewajiban adalah klaim atau hak dari
pihak ketiga (kreditor) atas aset perusahaan atau kewajiban perusahaan kepada
pihak ketiga. Ekuitas adalah klaim
perusahaan terhadap pemilik perusahaan (investor) atau harta kekayaan yang
ditanamkan oleh pemilik pada perusahaan yang dimilikinya.
4. Laporan
Arus Kas (Statement of Cash Flow)
Laporan
arus kas adalah laporan yang menggambarkan arus kas masuk dan
arus kas keluar dalam suatu periode. Terkait dengan laporan arus kas, aktivitas
perusahaan terbagi menjadi 3, yaitu :
- Aktivitas
Operasi adalah berbagai aktivitas yang berkaitan dengan
upaya perusahaan untuk menghasilkan produk dan semua upaya untuk menjual produk
tersebut. Seperti; penjualan produk, penerimaan piutang, pendapatan dari sumber
luar usaha, pembelian barang dagang, dan pembayaran beban.
- Aktivitas
Investasi adalah berbagai aktivitas yang berkaitan dengan
pembelian dan penjualan aset perusahaan yang dapat menjadi sumber pendapatan.
Seperti; pembelian dan penjualan gedung, tanah, mesin, kendaraan, pembelian
obligasi /saham, dsb.
- Aktivitas Pembiayaan adalah semua
aktivitas yang berkaitan dengan upaya untuk mendukung operasi perusahaan dengan
menyediakan kebutuhan dana dari berbagai sumber. Seperti : penerbitan obligasi,
penerbitan saham baru, pembayaran dividen, dan pelunasan utang (utang jangka
panjang).
5. Catatan
atas Laporan Keuangan (Notes to Financial
Statement)
§ Jenis
dan Bentuk Perusahaan
Perusahaan
digolongkan menjadi tiga jenis usaha utama
yaitu :
-
Perusahaan
Jasa
Perusahaan jasa adalah
suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang penyediaan berbagai pelayanan yang
memberi kemudahan, kenyamanan, atau kenikmatan kepada masyarakat yang memerlukan.
-
Perusahaan
Dagang
Perusahaan dagang
adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang pembelian dan penjualan
produk tanpa mengolah atau mengubah sifat produk bersangkutan.
-
Perusahaan
Industri
Perusahaan industri adalah
perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan bahan baku yang menghasilkan
produk jadi melalui proses produksi.
Berdasarkan bentuknya, perusahaan digolongkan menjadi :
-
Perusahaan
Perorangan
Perusahaan perorangan
adalah perusahaan yang dimiliki dan dijalankan oleh satu orang dengan tanggung
jawab penuh atas segala resiko perusahaan.
-
Persekutuan
– Persekutuan
Perusahaan persekutuan
adalah perusahaan yang dimiliki oleh dua orang atau lebih, yang bersepakat
untuk bekerja sama menjalankan usaha dan membagi keuntungan atas dasar perjanjian
yang telah disepakati. Kerjasama tersebut dinamakan partnership. Perusahaan persekutuan terbagi menjadi :
1. Persekutuan
firma adalah persekutuan yang didirikan untuk menjalankan perusahaan di bawah
satu nama bersama. Setiap anggota memiliki kedudukan yang sama dan bertanggung
jawab penuh kepada pihak ketiga. Keuntungan dan kerugian yang diperoleh menjadi
hak semua sekutu.
2. Persekutuan
komanditer atau C.V. (Comanditaire Vennootschap) adalah persekutuan dengan
seorang atau beberapa orang sekutunya mempunyai tanggung jawab penuh terhadap
pihak ketiga (sekutu pengelola/sekutu aktif), sementara seorang atau beberapa
orang yang lain mempunyai tanggung jawab terbatas, sebesar jumlah rupiah yang
disetor ke persekutuan (sekutu pasif). Sekutu pasif berhak memperoleh laba dan
ikut pula menanggung resiko atau tanggung jawab atas kerugian yang terjadi,
terbatas pada modal yg disetornya.
-
Perseroan
Terbatas
Perseroan terbatas
adalah persekutuan berbadan hukum dengang tanggung jawab pemilik terbatas pada
modal yang disetornya. Pemilikan disajikan dalam bentuk saham, yang merupakan tanda bukti penyetoran modal ke perseroan.
Besarnya kepemilikan sebanding dengan persentase kepemilikan saham.
§ Siklus
Akuntansi
Siklus akuntansi merupakan
serangkaian kegiatan akuntansi yang dilakukan secara sistematis, dimulai dari
pencatatan akuntansi sampai dengan penutupan pembukuan. Secara rinci, kegiatan
yang membentuk siklus akuntansi dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Menganalisis
transaksi perusahaan dan menyiapkan bukti pembukuan
b. Mencatat
akun ke buku jurnal
c. Memposting
akun ke buku besar
d. Menyusun
neraca saldo
e. Membuat
jurnal penyesuaian (jika ada)
f. Menyusun
neraca lajur/kertas kerja (jika diperlukan)
g. Menyusun
laporan keuangan (Lap. L/R → Lap. Perub Ekuitas → Lap. Neraca)
h. Membuat
jurnal penutup dan neraca saldo penutup
i.
Membuat jurnal penyesuaian kembali
(jurnal pembalik)
§ Persamaan
Dasar Akuntansi
Persamaan dasar akuntansi
adalah keseimbangan antara jumlah aset dan jumlah kewajiban serta jumlah
ekuitas. Berikut rumus persamaan dasar akuntansi :
ASET = kewajiban + ekuitas
KEWAJIBAN = aset – ekuitas
EKUITAS = aset – kewajiban
§ Konsep
Perlakuan Akuntansi
1. Pengakuan,
adalah sebuah proses penetapan terpenuhinya kriteria pencatatan suatu kejadian
atau peristiwa dalam catatan akuntansi.
2. Pengukuran,
adalah sebuah proses penempatan nilai uang demi mengakui dan memasukkan setiap
pos pada laporan keuangan. Transaksi yang menggunakan mata uang asing harus
dikonversi terlebih dahulu dalam mata uang Rupiah.
3. Pencatatan,
adalah sebuah proses analisis atas suatu transaksi atau peristiwa keuangan yang
terjadi dalam entitas dengan cara menempatkan transaksi di sisi debet dan sisi
kredit.
4. Penyajian,
adalah sebuah proses penempatan suatu akun secara terstruktur pada laporan
keuangan. Misalnya aset diletakkan pada neraca, pendapatan pada Lap L/R.
5. Pengungkapan,
adalah sebuah proses penjelasan secara naratif atau rincian menyangkut
angka-angka yang tertera dalam laporan neraca, laporan laba/rugi, dan laporan
arus kas. Penjelasan naratif terletak pada CaLK (catatan atas lap keuangan).
Selain itu juga mencakup informasi tentang kebijakan akuntansi yang digunakan.
§ Basis
Akuntansi
Basis akuntansi adalah
himpunan dari standar akuntansi yang menetapkan kapan dampak keuangan dari
transaksi harus diakui untuk tujuan pelaporan keuangan yang berhubungan dengan
kapan pengukuran dilakukan, terbagi menjadi dua yaitu :
-
Basis
Kas (Cash Bases)
Basis kas berarti
mengakui dan mencatat transaksi keuangan pada saat kas diterima atau
dibayarkan. Basis kas mendasarkan
konsepnya pada dua pilar yaitu : pertama,
pengakuan pendapatan (pada saat perusahaan menerima pembayaran secara tunai)
dan kedua, pengakuan beban (pada saat
sudah dilakukan pembayaran secara tunai). Basis kas tidak mengakui pendapatan yang masih harus diterima & beban yang akan dibayar.
-
Basis
Akrual (Acrual Bases)
Basis akrual berarti
mengakui dan mencatat transaksi atau kejadian keuangan pada saat terjadi atau
saat perolehan. Basis akrual mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya
pada saat transaksi, yaitu ketika transkasi dan peristiwa itu terjadi tanpa
memperhatikan saat kas taua setara kas diterima atau dibayar.
§ Penutupan
Pembukuan, Jurnal Pembalik, dan Jurnal Koreksi
1. Jurnal
Penutup
Jurnal
penutup adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode
akuntansi dengan maksud untuk memindahkan saldo akun nominal atau akun sementara (pendapatan, laba, beban, rugi,
serta setoran atau prive) ke akun Modal, sehingga saldo akun Modal menunjukkan
saldo akhir yang sesuai dengan apa yang tercantum dalam neraca akhir. Tujuan jurnal penutup adalah memisahkan
pendapatan dan biaya tahun tertentu dengan tahun berikutnya. Langkah – langkah
jurnal penutup :
-
Menutup semua akun pendapatan, dengan
mendebet akun pendapatan dan mengkredit akun ikhtisar laba rugi.
- Menutup semua akun beban, dengan
mendebet akun ikhtisar laba rugi dan mengkredit beban.
- Menutup akun ikhtisar laba rugi, dengan
mendebet akun ikhtisar laba rugi dan mengkredit akun modal pemilik/laba ditahan
sebesar selisih antara pendapatan & beban.
- Menutup akun prive/deviden, dengan
mendebet akun modal atau laba ditahan dan mengkredit akun prive/deviden.
2. Jurnal
Pembalik
Jurnal
Pembalik adalah jurnal yang dibuat pada awal periode
akuntansi untuk membalik jurnal penyesuaian tertentu. Jurnal ini tidak harus
dibuat dalam siklus akun.
3. Jurnal
Koreksi
Jurnal
Koreksi adalah dibuat dengan tujuan untuk mengoreksi
kesalahan yang ditemukan selama periode pembukuan, sehingga akun-akun dan saldo
yang keliru dapat dikoreksi. Kesalahan yang sering muncul adalah
-
Kesalahan
ditemukan sebelum ayat jurnal dibukukan ke buku besar, maka
perbaikannya cukup mencoret data yang salah dan mencantumkan data yang benar di
atasnya.
- Kesalahan
ditemukan setelah ayat jurnal dibukukan ke buku besar, maka
dibetulkan dengan jurnal pembalik, yaitu dengan membalik ayat jurnal yang salah
atau membuat ayat jurnal yang benar.
§ Jurnal Khusus dan Buku Besar Pembantu
1. Jurnal
Khusus
Jurnal
khusus adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat
transaksi-transaksi tertentu. Jurnal khusus akan lebih digunakan apabila jumlah transaksi yang terjadi jumlahnya relatif
cukup banyak, sehingga akan lebih efisien menggunakan jurnal khusus dibanding
dengan menggunakan jurnal umum, begitu juga saat melakukan pemindahan ke buku
besar, dengan menggunakan jurnal khusus pemindahan bisa dilakukan sekaligus
selama satu periode. Macam – macam jurnal khusus :
- Buku
penerimaan kas (cash receipt journal), investasi/
penanaman modal berupa uang tunai, hasil penjualan barang secara tunai, hasil
pendapatan lain-lain secara tunai.
- Buku
pengeluaran kas (cash payment journal),
pengambilan
prive pembayaran deviden, pembelian barang secara tunai, pembayaran kewajiban,
pembayaran macam-macam biaya.
-
Buku
penjualan (sales journal)
-
Buku
pembelian (purchase journal)
Selain
itu buku besar memorial tetap digunakan untuk mencatat beberapa transaksi yang
tidak bisa dicatat pada jurnal khusus di atas, yaitu adanya retur penjualan dan
retur pembelian secara kredit, adanya penerimaan dan penyerahan promes, dan
digunakan untuk membuat ayat jurnal penyesuaian, penutup, dan pembalik. dll
2. Buku
Besar Pembantu
Pada dasarnya sama
dengan buku besar, buku besar pembantu adalah buku besar yang digunakan untuk
mencatat secara terperinci tentang informasi yang terdapat di buku besar. Jadi,
akun buku besar berfungsi sebagai
akun control sedang akun dalam buku besar pembantu merupakan rincian dari akun
buku besar tertenti. Macam-macam buku besar pembantu :
- Buku
besar pembantu piutang, digunakan untuk mencatat transaksi
piutang kepada masing-masing debit/pelanggan. Banyaknya buku besar pembantu
piutang sesuai dengan banyaknya debitur yang ada.
-
Buku
besar pembantu utang, diguanakn untuk mencatat transaksi
utang secara terperinci kepada masing-masing kreditur. Banyaknya buku besar
pembantu utang sesuai dengan banyaknya kreditur yang ada.
Sumber : Pura, Rahma. Pengantar Akuntansi 1 Pendekatan Siklus Akuntansi. Penerbit Erlangga.