Rabu, 28 September 2016

Goes to Kaohsiung, Taiwan

Friday, 09-09-2016

Indonesia

My friends and I went to Kaohsiung by airplane. We went to Kaohsiung using China Airlines and transit in Hongkong during three hours. We took of from Soekarno Hatta International Airport, Jakarta, Indonesia. It was the first time for me to go to overseas so I was so happy really happy. I came in airport three hours before boarding time. It is a must for international trip. 

Passport and boarding pass always bring in my little bag, because its are my life to go to abroad. I wear simple clothes without aluminum belongings because worker of international airport ask us to take it. Don't bring water in your cabin bag, it is prohibition. The last, enjoy your trip and don't panic in checking process even though it is the first time. 

Soekarno Hatta International Airport



Hongkong

Woouw . . . a nice and big airport as I know. We were confused because we didn't know where we have to go to the next. Then one of us asked to immigration and he answered that we have to go straight and up to transition waiting room. Finally, we were in waiting room. In this moment, rain fall so cloudy. Some of us looking for a mosque and the others waited our bags. I included in some people who have to wait our bags. I waited long time, so I decided to pray in the waiting room. I didn't care if others looked me. After that, my friends came and took some pictures together.





Kaohsiung

Kaohsiung is the second biggest city in Taiwan after Kaohsiung. So many tourism places in Kaohsiung. There is formosa boulevard and love river ( Really, so beautiful both of them because I have played there :D Eehhh . . . back to my story about Kaohsiung International Airport, next time I will share my story in tourism places there). 

The weather was so bad, so we got delay. We couldn't landing directly, we waited until the weather in Kaohsiung Airport was good. I just keep praying in the air in order to God help and keep us very well. Finally . . . we can lend softly and safety (Thank God). In the airport, we couldn't stay there so long, because my senior have picked us up. So we just took some photos in front of toilet (haha :D)


Alhamdulilah .. I arrived safety in my second city for studying. In my trip (Jakarta-Kaohsiung), I just pray, Oh God please keep us and give us the best planning while I and my husband studying here and when we come back to Indonesia we can meet our complete big family and best people in our life. I believe that all of in my live because You, My God (Allah SWT) and I just follow your best planning and I will say 'Alhamdulilah' Thank God for everything in my life, sad and happiness have a reason to make us better :) 

Good Night Everyone
Don't afraid to make and reach your dream
Be your self   ^_^


Jumat, 16 September 2016

One Step Closer

"Segalanya Membutuhkan Perjuangan (Doa dan Usaha)"
"Berdoalah seperti kayuhan sepeda, terus menerus dan berulang"
"Semua Membutuhkan Keyakinan"
"Penuh Canda Tawa dan Tangis Haru"


Kisah ini berawal saat aku lulus kuliah di tahun 2014. Banyak orang yang menyarankan untuk lanjut kuliah ke luar negeri terutama Ibu dan dosen bahasa inggris karena aku adalah lulusan terbaik. Tapi aku enggak yakin dengan kemampuan bahasa inggrisku. Akhirnya aku hanya berkata, "iyaa inshaAllah saya persiapkan dulu kemampuan bahasa inggrisku".

Di sisi lain, syukur Alhamdulilah beberapa dosen meminta aku untuk mengajar di almamater yang telah banyak memberikan aku ilmu dan pengalaman yang sangat berharga. Sehingga aku berencana untuk meng-upgrade ilmuku agar tidak tertinggal dengan dosen yang lain dan mimpiku menjadi dosen segera terwujud. Kemudian, lima hari sebelum penutupan 'joint program' untuk pasca sarjana akuntansi di Universitas Brawijaya Malang tutup, dosen aku memanggilku dan memberitahukan jika ada kakak tingkat yang akan berangkat ke luar negeri untuk melanjutkan kuliah S2 nya dengan beasiswa. Beliau menyampaikan hal tersebut supaya aku juga bisa mengambil beasiswa seperti mereka, karena beasiswa tersebut untuk calon dosen vokasi. Tapi kakak tingkat tersebut memberitahukan jika tahun ini belum buka pendaftaran belum tahu kapan akan dibuka lagi karena kabarnya mereka adalah angkatan terakhir. Kemudian saya berkata "Iya engga apa, mungkin memang saya harus mempersiapkan bahasa inggris saya dan mendaftar pasca sarjana di Universitas Brawijaya dengan menyelesaikan program pendidikan profesi akuntansi selama satu tahun kemudian saya melanjutkan sekolah S2 saya di luar negeri, Aamiin" Akhirnya aku mempersiapkan persayaratan masuk pasca sarjana Universitas Brawijaya dan belajar untuk ujian masuk, Bismillah.

Akhirnya setelah hampir satu tahun, aku menyelesaikan kuliah program Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) di Universitas Brawijaya dan mengajar di Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Malang. Banyak ilmu dan pengalaman yang aku dapatkan, contohnya dosen-dosen senior di Universitas Brawijaya yang telah bergelar Profesor maupun Doktor mengajarkan kedisiplinan, membangun hubungan yang baik dengan orang lain, mengambil peluang yang ada dengan menimbang resiko yang akan muncul, kemandirian, serta membangun keyakinan dan percaya diri. Sedangkan menjadi dosen mahasiswa baru dan tingkat akhir (D3) mengajarkanku untuk bagaimana memperlakukan mereka dengan tepat karena mereka mempunyai karakter dan tanggung jawab yang berbeda. Namun pada dasarnya sama bahwa mahasiswa itu butuh diberikan motivasi bukan ditakut-takuti, diberikan tanggung jawab, dan diberikan penjelasan aturan main saat pelajaran dan ujian. 

Beasiswa calon dosen vokasi itu dibuka, seorang dosen memberitahukanku saat di parkiran sepeda motor. Kemudian aku membuka di website dan membaca semua persyaratannya. Aku mempersiapkan semua persyaratannya dengan temanku yang memang sejak awal dia lulus D4 ingin kuliah ke luar negeri dengan beasiswa. Beberapa hari sebelum ditutup, aku upload semua persyaratan yang diminta, karena aku masih ragu apakah langkah yang aku ambil ini sudah tepat, karena mengikuti beasiswa ini membutuhkan proses hampir satu tahun untuk akhirnya mendapatkannya dan meninggalkan kuliah di Universitas Brawijaya dan mengajar di Politeknik Negeri Malang. Dua minggu kemudian aku dinyatakan lolos administrasi dan harus ke Jakarta untuk mengikuti tes potensi akademi. Aku memantapkan hati dan niat untuk mengikuti semua prosesnya, karena menurut beberapa orang jika kamu telah memutuskan sesuatu jangan setengah-setengah harus fokus dan yakin. Akhirnya aku berangkat ke Jakarta dengan temanku yang belum pernah pergi jauh tanpa orang tua. Orang tuanya menitipkan dia kepadaku, karena aku sudah terbiasa pergi jauh tanpa orang tua, namun ke Jakarta aku pun belum pernah sendiri. Sejak itu, aku selalu berdoa, selain shalat wajib aku menunaikan shalat sunah duha dan tahajud serta puasa senin dan kamis agar Allah SWT selalu melindungi, memberikan kelancaran, kesuksesan dan terbaik disetiap langkahku. Dua minggu kemudian pengumuman dinyatakan lolos ke tahap selanjutnya diumumkan. Alhamdulilah, aku dinyatakan lolos dan harus mengikuti kursus bahasa inggris di Institut Teknologi Bandung (ITB) selama 6 bulan. Beasiswa calon dosen vokasi memberikan biaya hidup selama di Bandung dan menanggung semua biaya kursus dan ujian IELTS dua kali. Subhanallah Alhamdulilah, Allah memberikan jalan untukku menggapai mimpi menjadi dosen. Bapak dan Ibu berpesan bahwa "Kamu harus rajin belajar dan sesuai target yang telah ditentukan oleh pihak beasiswa. Fokus kepada keputusan yang telah kamu ambil sekarang". 

Selama enam bulan di Bandung, aku pulang ke Malang satu kali sebelum selesai, karena ada liburan natal dan tahun baru. Kemudian bulan Maret aku menyelesaikan kursus bahasa inggris dengan nilai sesuai standar minimal yang ditentukan pihak beasiswa. Entah mengapa bagiku belajar bahasa tidak semudah belajar mata kuliah, sempat aku menangis dan menyerah. Namun, Allah sangat baik, aku dikirimkan teman-teman yang kompak. Aku masuk di kelas A, kelas yang heterogen secara nilai dan kemampuan, tapi kami bersatu dan tidak ada yang merasa tinggi atau rendah, saling membantu dan mencari solusi agar semua dapat lulus. Akhirnya kami semua pun lulus. Aku juga belajar kelompok dengan teman satu kos dan teman beda kelas yang mengadakan kelas tambahan. Beberapa dari mereka ada yang nilainya lebih rendah dari aku, tapi mereka sangat bersemangat, aku pun jadi termotivasi. Jika aku melihat nilai yang lebih tinggi, aku merasa stres dan tidak percaya diri, karena pada umumnya mereka telah mempunyai dasar kemampuan bahasa inggris yang baik sebelumnya. Satu kata yang perlu diingat bahwa belajar bahasa itu membutuhkan 'percaya diri' untuk mempraktikan dalam lisan dan tulisan dengan tidak takut salah.   

Tiga bulan setelah selesai kursus, pengumuman yang lolos untuk mengikuti wawancara diumumkan di website. Namaku pun termasuk di dalamnya, wawancara diadakan di tiga kota, Jakarta, Surabaya, dan Bandung. Wawancara menggunakan bahasa inggris ful dengan dua pewawancara dari dosen perguruan tinggi ternama seperti ITB, UNAIR, UNDIP, UGM dan UNESA. Oh My God, aku nervous takut engga lancar dan engga bisa jawab kalau mendadak blank. Aku masuk ruangan urutan ke-empat, ooooh aku hanya berdoa dengan menyebut nama Allah, shalawat, dan Al-Fatehah disaat menunggu. Aku mendapat pertanyaan seputar orang tua, jurusan yang dituju, perguruan tinggi tujuan, apakah sudah mempunyai pasangan belum, dan apakah telah siap meninggalkan kelurga. Satu minggu lebih sebelum wawancara aku menyiapkan kemungkinan-kemungkinan pertanyaan dan jawaban yang tepat. 

Oh iyaa . . . tiga bulan saat menunggu wawancara, aku magang di perusahaan kontarktor menangani perpajakan. Allah sangat baik, aku diterima di perusahaan tepat aku magang dulu waktu D4. Dengan komunikasi yang masih berjalan baik dan kepercayaan yang diberikan kepadaku, pimpinan perusahaan mengizinkan aku bekerja di sana dan boleh izin sewaktu-waktu jika ada panggilan wawancara beasiswa. Alhamdulilah, meski aku karyawan perempuan sendiri, mereka semua sangat respect dan menghargai aku, banyak pelajaran yang aku dapatkan dibidang perpajakan. Selain sibuk bekerja, aku terus berdoa, yakin, dan berusaha untuk istiqamah dalam menjalankan ibadah sunah.

Setelah dinyatakan lolos wawancara ada persiapan dua bulan untuk menyiapkan visa dan surat menyurat di keseketariatan negara. Hal ini juga membutuhkan ketelitian dan doa, karena jika salah input data, prosesnya akan dimulai dari awal kembali sedangkan waktu yang ada terbatas. Aku teliti dan follow up visa dan dokumen penting lainnya hingga sampai ditanganku. Dalam proses ini dibutuhkan kesabaran, pentingnya komunikasi, dan saling percaya dengan pihak yang mengurus dokumen tersebut. Alhamdulilah semua selesai jauh hari sebelum batas waktu berakhir atau sebelum keberangkatan domestik, Malang ke Jakarta untuk melaporkan diri sebelum berangkat ke Taiwan, Kaohsiung.

Hikmah dan pelajaran yang dapat saya ambil adalah 1. bermimimpilah dan berucaplah yang positif, karena ucapan adalah do'a, tanpa kamu sadari mimpi dan ucapanmu di masa lalu dapat terwujud; 2. yakinlah bahwa Allah SWT pasti membantu hambaNya dan memberikan jalan yang terbaik bagi hambaNya, pasrhkan semua urusanmu hanya pada-Nya (tawakal); 3. mintalah doa restu orang tua, karena restu beliau adalah restu Allah SWT (inshaAllah segalanya akan dimudahkan dan berkah); 4. buatlah jadwal, target dan skala prioritasmu sendiri karena setiap orang mempunyai kemampuan, prinsip, dan daya tahan tubuh yang berbeda, jangan selalu mengikuti teman, bangunlah dirimu sendiri untuk menjadi pribadi yang lebih baik tanpa rasa dengki, iri dan sombong; 5. bertemanlah dengan siapa saja dengan santun dan bangun hubungan yang baik dengan semua, karena bagiku dunia ini sempit bisa jadi kita akan bertemu dan membutuhkan bantuan mereka kembali; 6. menangislah dan ceritakan pada Sang Maha Kuasa setiap masalah dan kebahagiaan yang ada, karena akan meredahkan segala pikiran yang ada dan membuat pikiran lebih tenang dan damai dengan kata lain jika sedih ingatlah Allah SWT jika bahagia jangan lupa untuk bersyukur; 7. jangan pernah menyepelehkan hal kecil, karena segalanya dalam hidup ini bernilai; 8. berlatih belajar dan terus belajar meski nilai yang didapatkan rendah, karena sejatinya mencari ilmu itu bukan nilai (tujuan utama) tapi ilmu dan pengalaman yang dapat kita ambil untuk menjadikan kita menjadi hamba yang lebih baik lagi; 9. mohon ampun disetiap waktu karena manusia ladangnya berbuat dosa, dengan begitu hati merasa tenang dan berusaha untuk tidak melakukannya kesalahan lagi (banyak-banyak istigfar); 10. Hidup itu begitu indah, bersyukur is always, learn from the past, spread your happiness, and be your self. 

Yuks sama-sama belajar dan saling mengingatkan untuk kebaikan dan hidup lebih baik \(^_^)/
cherish every moment (: